Wednesday, April 25, 2012

Hacker

Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer ''mainframe''. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

 Kemudian pada tahun 1983, istilah ''hacker'' mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya Federal Bureau of Investigation| (FBI) menangkap kelompok kriminal komputer '''The 414s''' yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat|Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut ''hacker'' tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (''phreaking''). Peretas sejati menyebut orang-orang ini ''cracker'' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang ''cracker'' sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.


Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan ''Def Con''. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.


''Peretas '' memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang ''hacker'' dan ''cracker''. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (''defacing''), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah ''cracker''. ''Cracker''-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para ''peretas'' dipahami dibagi menjadi dua golongan: ''White Hat Hackers'', yakni hacker yang sebenarnya dan ''cracker'' yang sering disebut dengan istilah ''Black Hat Hackers''. beberapa black hat terkenal di indonesia adalah v3n0m, ncell saint dan yang legendaris adalah mistersaint

No comments:

Post a Comment